Sebagai  manusia, adalah hal yang wajar jika kita melakukan kesalahan dan  mengulang kebiasaan buruk. Tetapi tentunya kita gak mau terus-terusan  menyimpan hal negatif dalam hidup kita. Misalnya, kebiasaan merokok,  boros atau menggosip. Tanpa disadari hal-hal ini bisa menurunkan  kualitas hidup kita.
Menghentikan kebiasaan buruk memang gak  gampang. Selain memang udah jadi hal yang biasa dilakukan  berulang-ulang, menghentikan kebiasaan buruk perlu motivasi kuat dalam  diri sendiri. Kalau saat ini kamu bertekad ingin menghentikan kebiasaan  buruk, tujuh cara ini bisa kamu lakukan.
1. Mencari waktu yang tepat untuk memulai kebiasaan baru.
Biasanya kita akan lebih termotivasi  memulai kebiasaan baru di waktu-waktu tertentu, misalnya awal tahun  baru, awal bulan atau awal minggu. Para peneliti membuktikan, memulai  hal baru di waktu yang tepat dapat memotivasi diri kita secara lebih  daripada memulainya di tengah minggu.
2. Tinggalkan kebiasaan buruk saat kamu benar-benar bersemangat melakukan hal baru.
Psikolog bernama BJ Fogg menyebutnya "motivation wave"  atau gelombang motivasi yang bisa saja naik-turun. Saat gelombang  motivasimu ada pada puncaknya, inilah saat yang tepat untuk mulai  sedikit memaksa dirimu melakukan hal-hal yang memotivasi dirimu agar  lebih baik, misalnya mulai ngegym, mulai berbelanja bahan-bahan makanan  organik yang lebih sehat atau mulai bersih-bersih rumah.
3. Latihan menjawab pertanyaan seputar kebiasaan buruk.
Awalilah dengan menuliskan  pertanyaan-pertanyaan penting seputar kebiasaan buruk yang ingin kamu  hentikan, yang biasanya kamu dengar dari orang lain atau dari dalam  dirimu sendiri. Buat tujuh kolom yang harus kamu isi dengan jawaban  setiap hari, selama seminggu. Di akhir minggu, buatlah kesimpulan atas  jawabanmu selama seminggu tersebut dan lihatlah perubahan cara  berpikirmu.
4. Menghentikan kebiasaan buruk dengan kata sakti "Saya tidak melakukan ..."
Penelitian di tahun 2012 menemukan bahwa kata sakti "Saya tidak melakukan ..." manjur melawan godaan kebiasaan buruk yang gak sehat. Kamu bisa mencobanya dengan berbagai variasi, misalnya, "Saya gak minum minuman bersoda" atau "Saya gak cuma tidur-tiduran saja hari ini tapi saya harus menyelesaikan satu bab skripsi." Cara ini tentunya jauh lebih baik dan memotivasi ketimbang mengatakan, "Saya gak bisa" bukan?
EDITORS' PICKS
- Ananda Marissya: Wanita Urban yang Ajak Anak Muda Indonesia Buat Buka Buku Lagi!
 - 8 Rahasia yang Wajib Pria Ketahui Kalo Pingin Menaklukan Hati si Alpha Woman!
 - Para Pria Gak Serta Merta Jadi Feminin Kok Walau Lakoni 8 Pekerjaan Ini!
 
5. Carilah partner untuk melakukan kebiasaan baik bersama-sama.
Adanya partner akan memberikan motivasi  padamu, lebih-lebih kalau kamu dan partnermu bisa saling memotivasi  untuk menghentikan kebiasaan buruk dan melakukan kebiasaan baik yang  baru bersama-sama. Dengan memiliki partner dan tujuan yang sama, kamu  bisa saling berdiskusi dan tidak merasa 'tersiksa' sendiri.
6. Lakukan rutinitas. Disiplin dan jangan kalah sama mood.
Kebiasaan baik, seperti juga kebiasaan  buruk, awalnya harus dilakukan secara rutin. Ada yang percaya, jika kita  sukses melakukan sesuatu selama 21 hari tanpa putus, maka kita telah  sukses membangun suatu kebiasaan baru. Berani coba?
7. Menyadari kebiasaan buruk hanya memberikan kepuasan sementara.
Masalah suka menggigit kuku atau menghabiskan waktu berjam-jam dengan hanya scrolling social media,  memang memberikan rasa puas. Tapi ingat, itu cuma sementara. Kalau kamu  bisa fokus pada bagaimana rasanya melakukan kebiasaan buruk kemudian  menggantikannya dengan kebiasaan yang lebih baik, lambat laun kamu akan  menyadari bahwa sesungguhnya kebiasaan buruk cuma memberikan ilusi  kepuasan sementara aja.
Kebiasaan buruk muncul karena hal yang  dilakukan terus-menerus. Sama halnya dengan kebiasaan baik, kamu pasti  juga bisa menumbuhkannya dalam dirimu. Semangat!
Sophia Marie













{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar