TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dibalik peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan belasan ruko di pasar Sungai Pinyuh di jalan jurusan mempawah tepatnya RT 008 RW 006 Kelurahan Sui pinyuh kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah hingga saat ini masih membuat sejumlah warga berdecak takjub atas kekuasan Allah dan tidak habis pikir.
Baca: Pengikut Dimas Kanjeng Asal Sungai Pinyuh Dilaporkan Meninggal Dunia
Pasalnya tak semata bangunan Masjid Sabilul Muttaqin yang terselamatkan dari peristiwa kebakaran tersebut, melainkan proses redupnya api yang seakan berbalik arah ketika Azan dikumandangkan beramai-ramai oleh warga setempat saat peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.20 WIB tersebut.
Satu di antara saksi mata yakni Fahroni (41) mengungkapkan hingga saat ini ia masih merasa takjub dengan kejadian yang disaksikannya sendiri saat itu.
"Pas dibelakang rumah ada rumah bapak, ketika pas api besar, maka kami berusaha berikhtiar, dengan beberapa kawan azan di Masjid,"jelasnya.
Ia mengatakan tak sedikit warga yang mengumandangkan adzan memohon menyerahkan kepasrahan kepada Sang Pencipta , kendati saat itu sudah lewat waktu Ashar.
"Saya azan di rumah dibelakang tempat kebakaran tepatnya di warkop Eka,"jelasnya.
Maka setelah azan berkumandang dikatakannya mereka sempat melihat api yang membesar seolah akan melalap masjid namun seketika meredup.
"Begitu kami azan, seolah api kebakaran itu meredup dan lidah api kemudian meredup,"ujarnya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dibalik peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan belasan ruko di pasar Sungai Pinyuh di jalan jurusan mempawah tepatnya RT 008 RW 006 Kelurahan Sui pinyuh kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah hingga saat ini masih membuat sejumlah warga berdecak takjub atas kekuasan Allah dan tidak habis pikir.
Baca: Pengikut Dimas Kanjeng Asal Sungai Pinyuh Dilaporkan Meninggal Dunia
Pasalnya tak semata bangunan Masjid Sabilul Muttaqin yang terselamatkan dari peristiwa kebakaran tersebut, melainkan proses redupnya api yang seakan berbalik arah ketika Azan dikumandangkan beramai-ramai oleh warga setempat saat peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.20 WIB tersebut.
Satu di antara saksi mata yakni Fahroni (41) mengungkapkan hingga saat ini ia masih merasa takjub dengan kejadian yang disaksikannya sendiri saat itu.
"Pas dibelakang rumah ada rumah bapak, ketika pas api besar, maka kami berusaha berikhtiar, dengan beberapa kawan azan di Masjid,"jelasnya.
Ia mengatakan tak sedikit warga yang mengumandangkan adzan memohon menyerahkan kepasrahan kepada Sang Pencipta , kendati saat itu sudah lewat waktu Ashar.
"Saya azan di rumah dibelakang tempat kebakaran tepatnya di warkop Eka,"jelasnya.
Maka setelah azan berkumandang dikatakannya mereka sempat melihat api yang membesar seolah akan melalap masjid namun seketika meredup.
"Begitu kami azan, seolah api kebakaran itu meredup dan lidah api kemudian meredup,"ujarnya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar